
Selamat HUT ke-39 Pastor Paroki Kristus Raja Kotamobagu
Pst. Donald Fidelis Liuw. Pr.
Tuhan memberkati tugas dan pelayanan pastor.
1. Permulaan sebuah tahun baru, yang adalah pemberian Tuhan pada kemanusiaan, mendorongku untuk menyebarkan pada semua, hasrat hatiku yang baik dengan penuh keyakinan dan perasaan. Masa yang ada di hadapan kita sekarang ini mungkin ditandai dengan keadilan dan damai secara kongkrit. Dengan sikap yang bagaimanakah kita menyongsong tahun baru itu? Kita menemukan sebuah gambaran yang indahdalam kitab Mazmur 130. Pemazmur mengatakan bahwa orang yang beriman menunggu Tuhan “lebih dari penjaga menantikan fajar” (ayat 6). Mereka menunggunya dengan harapan yang teguh karena mereka tahu bahwa dia akan membawa cahaya, belas kasih, dan keselamatan.
Uskup Amboina, Maluku, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, merayakan 40 tahun hidup membiara di Desa Kamangta, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), dengan misa kudus dihadiri Uskup Manado, Mgr. Josef Suwatan, MSC, Sabtu, 14 Januari 2012.
Daripada menjawab pertanyaan di atas hanya dari sudut pandang “mengabaikan Misa adalah dosa,” pertama-tama kita patut mengingat kembali akan pentingnya Perayaan Misa. Setiap hari Minggu, kita berkumpul bersama sebagai suatu Gereja dengan hati penuh sukacita untuk beribadat kepada Allah yang Mahakuasa. Kita mengenangkan dan menyatakan iman kita sekali lagi akan misteri keselamatan kita, yaitu bahwa Yesus Kristus, Putra Allah, sengsara, wafat dan bangkit pada hari ketiga demi keselamatan kita. Peristiwa-peristiwa Kamis Putih, Jumat Agung dan Minggu Paskah dirangkum sepenuhnya dan seluruhnya dalam Kurban Kudus Misa. Konstitusi tentang Liturgi Suci (Sacrosanctum Concilium) Konsili Vatikan II menegaskan, “Sebab melalui Liturgilah dalam Korban Ilahi Ekaristi, `terlaksanalah karya penebusan kita'. Liturgi merupakan upaya yang sangat membantu kaum beriman untuk dengan penghayatan mengungkapkan Misteri Kristus serta hakekat asli Gereja yang sejati.” (SC #2).
“Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman. Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran….Jalan Tuhan adalah perlindungan bagi orang yang tulus, tetapi kebinasaan bagi orang yang berbuat jahat
Orang-orang kepercayaan adalah orang yang telah sekian lamanya menunjukkan bahwa ia layak untuk mendapatkan kepercayaan itu. Amat jarang orang yang baru bekerja dalam jangka waktu singkat lalu langsung diberikan kepercayaan. Bila itu ada, maka barangkali orang itu memiliki hubungan tertentu, misalnya keluarganya sendiri atau orang lain yang direkomendasikan oleh sahabat atau kenalannya. Namun hal itu hanyalah kepercayaan yang diberikan karena keterkaitan tertentu atau rekomendasi. Tapi kepercayaan yang murni diberikan kepada seseorang kalau ia telah membuktikan selama bertahun-tahun atau dalam jangka waktu yang panjang bahwa ia setia, jujur, adil, dewasa, bijaksana dan pandai, dapat dipercaya dan diandalkan untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang penting. Ia diharapkan tidak akan membelot atau menyalah-gunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Perayaan Jumat pertama menunjuk pada devosi kepada Hati Kudus Yesus yang sebenarnya sudah dimulai pada abad 11 dan 12 Masehi di lingkungan biara Benediktin dan Sistersian. Pada abad 13-16 Masehi, devosi ini menurun dan mulai hidup lagi pada pertengahan akhir abad 16, salah satunya oleh Yohanes dari Avila (1569).
Istilah Jumat pertama sebagai devosi kepada Hati Kudus Yesus berawal dari penampakan Yesus kepada Santa Maria Margaretha Alacoque (1647-1690) di Perancis. Dalam penampakan-Nya, Yesus mengungkapkan rupa-rupa misteri rohani dan permintaan untuk penghormatan khusus kepada Allah. Pada penampakan ketiga (1674), Yesus menampakkan diri dalam kemuliaan dengan kelima luka penderitaan- Nya yang bersinar bagaikan mentari, dan dari Hati Kudus Yesus tampaklah Hati Kudus Yesus yang mencinta. 