Jumat, 20 Januari 2012

Mgr. P.C. Mandagi, MSC merayakan HUT Tahbisan Imamatnya ke-40

Uskup Amboina, Maluku, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, merayakan 40 tahun hidup membiara di Desa Kamangta, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), dengan misa kudus dihadiri Uskup Manado, Mgr. Josef Suwatan, MSC, Sabtu, 14 Januari 2012.

Dalam misa tersebut kedua uskup didampingi sekitar 30 pastor yang ada di Keuskupan Manado maupun Keuskupan Amboina, dihadiri biarawan/biarawati serta umat baik berasal dari Kota Manado, Minahasa maupun dari daerah lain seperti Ternate, Ambon dan dari Jakarta.

Uskup Mandagi di awal misa kudus tersebut menyebut kembali motto yang diambil ketika menjadi Uskup Amboina, "Nil Nisi Christum" yang artinya tak ada apa pun kecuali Kristus.

Motto ini kembali diangkat Sekretaris Keuskupan Amboina Pastor Agus Ulahaiyanan, Pr ketika didaulat membawakan khotbah misa.

"Tidak ada apa pun kecuali Kristus, benar-benar terlihat dan berkarya dalam diri Uskup Mandagi," kata Pastor Agus.

Sambil menguraikan beberapa kebaikan Uskup Mandagi dalam tugas pelayanannya kepada umat di Keuskupan Amboina sebagaimana tema bacaan Injil Markus 2:13-17 yang menjadi bacaan inti pada misa ini.

Seusai misa dilanjutkan dengan resepsi syukur bersama bersama dengan seluruh umat, para pastor, frater dan umat yang hadir dalam kesempatan syukur hidup membiara dalam tarekat MSC.

Uskup Manado, Mgr. Josef Suwatan, MSC dalam sambutannya, bersyukur kepada umat di Stasi Kamangta yang telah mengantar salah seorang umat di daerah ini sehingga menjadi pastor bahkan sebagai Uskup Amboina.

Selain peran masyarakat, Uskup Manado juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga turut membantu perjalanan hidup Uskup Mandagi sehingga berjalan baik dan diterima umat di Maluku.

Profil :
 
Mgr. P.C. Mandagi, MSC, Uskup Diosis Amboina, lahir 27 April 1949 di Kamangta Kec. Tombulu (baca : saat ini)  Sulawesi Utara. Menamatkan sekolah dasar di tanah kelahirannya (SD Katolik Kamangta: 1954-1960), ia melanjutkan pendidikan ke Seminari Menengah kakaskasen, Tomohon (1960-1967), dan pendidikan filsafat-teologi di Seminari Tinggi Pineleng (1967-1975) serta menerima tahbisan imamat pada 18 Desember 1975 di Manado. Ia diangkat menjadi pembina para calon anggota tarekat MSC (Socius Novisiat MSC di Karanganyar: 1976-1977) dan menjadi pastor Paroki Gereja Bunda Hati Kudus Kemakmuran, Jakarta (1977-1978). Ia kemudian meneruskan pendidikan tinggi di Leuven, Belgia (1978-1981) dan meraih gelar MA dalam Religios Studies (1979) dan Lisensiat dalam Teologi Dogmatik (1981). Ia lalu menjadi dosen dogmatik di Seminari Tinggi Pineleng (1981-1982) merangkap pembina calon imam MSC (sebagai Socous); dan seterusnya tetap menjadi dosen di Seminari Tinggi Peneleng (1982-1990) sekaligus pembina Skolastikat MSC (superior). Ia terpilih sebagai Pemimpin Provinsi MSC Indonesia (Povinsial MSC) sejak 1990 hingga 1994; dan selanjutnya ditahbiskan Uskup Diosis Amboina 18 September 1994, hingga kini. Dalam konferensi Waligereja Indonesia (KWI), ia pernah duduk sebagai Ketua Komisi Kateketik (1997-2003), Anggota Presidium KWI (2000-2003), Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian dan Pastoral Perantau (2003-2009), dan kini Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan kepercayaan (2009-2012).





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video - Album Foto

Entri Populer